Renungan Harian 31 Juli 2022

Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh.

Kis 5:30

Ini adalah kalimat 2 dari jawaban para rasul. Di sini para rasul secara direct dan berani memberikan jawaban. Kata ganti orang pertama “kita” pada ayat ini merujuk kepada para rasul dan para imam. Artinya mereka adalah satu keturunan dari orang Israel yang memiliki nenek moyang yang sama yaitu Abraham, Ishak dan Yakub. Secara darah, mereka adalah saudara yang menantikan Mesias yang dinubuatkan itu.

Namun, di ayat yang sama kata ganti orang pertama berubah menjadi orang kedua—kamu. Di sini para rasul memisahkan diri dari kata “kita”. Dikatakan bahwa “kamu” menggantung dan membunuh Yesus. Kalimat ini sangat menohok bagi saya. Seharusnya, sebagai saudara dari garis keturunan yang sama dalam menantikan Mesias, harusnya para imam bersukacita karena Yesus yang adalah “saudara” mereka menjadi Juruselamat mereka. Seharusnya mereka bersukacita karena dari bangsa mereka lahir Mesias yang dijanjikan itu. Seharusnya mereka tidak membunuh “darah daging” mereka sendiri.

Tidak heran, pola seperti ini: saudara makan saudara sering terjadi dalam dunia terkutuk. Kain dan Habel, juga Yusuf dan saudara-saudaranya adalah contoh dalam Alkitab bagaimana sesama saudara saling mematikan dan membunuh. Kiranya sebagai saudara seiman dalam Tuhan Yesus, spirit saudara makan saudara sudah sudah mati terkubur dan kita menjadi saudara bagi sesama kita. Amin.

es-