Renungan Harian 30 Juni 2022

Maka pergilah kepala pengawal serta orang-orangnya ke Bait Allah, lalu mengambil kedua rasul itu, tetapi tidak dengan kekerasan, karena mereka takut, kalau-kalau orang banyak melempari mereka.

Kisah Para Rasul 5:26 

Dapatkah bapak/ibu mengikuti alur dari tulisan Lukas ini? Ayat 17-25 menggambarkan tension dari tindakan dan reaksi para imam dan kepala pengawal Bait Allah terhadap para rasul. Namun tension mulai melandai ketika segala usaha mereka tidak berjalan seperti yang direncanakan,. Dan pada ayat 26 ini, para imam dan pengikutnya tidak lagi se-agresif sebelumnya. Dituliskan bahwa mereka mengambil para rasul, tetapi tidak dengan kekerasan.

Mengapa tidak dengan kekerasan? Kalimat selanjutnya di ayat yang sama menuliskan alasannya yaitu mereka takut kalau-kalau orang banyak akan melempari mereka. Jadi jelas terpampang bahwa kelunakan tindakan mereka bukan karena hati mereka yang sudah dilunakkan, namun lebih kepada mereka takut terhadap massa yang dapat mengamuk karena belang mereka sudah mulai kelihatan di hadapan umum. Mereka takut karir dan posisi mereka hancur saat itu. Ketakutan yang seperti ini bukan karena sudah bertobat. Ketakutan mereka bukan berasal dari Allah.

Kitab Amsal 1:7 berkata, “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.”

Jika mereka takut akan TUHAN, maka mereka tidak akan melakukan hal yang sangat cruel terhadap para rasul. Kiranya kita semua selalu mawas diri untuk menguji ketakutan kita. Apakah karena kita takut akan TUHAN atau karena takut hal-hal lain di luar TUHAN. Tuhan memberkati.

-es-