Renungan Harian 29 Juni 2022

Lalu kata Maria: “Jiwaku memuliakan Tuhan,  (47)  dan hatiku   bergembira karena Allah, Juruselamatku,

Luk 1:46-47  

Puisi atau lagu atau pernyataan Maria ini dikenal juga dengan sebutan The Magnificat. Suatu pujian kepada Allah dan satu penyembahan kepada Sang Juruselamat.

Kalimat-kalimat indah ini mudah dilantunkan oleh seorang yang sedang dalam keadaan yang nyaman, menikmati segala kebahagiaan dunia. Tetapi Maria tidak demikian. Maria mendapat tugas yang sangat mulia dan membahagiakan, tetapi di dalam bahaya besar. Ia beresiko dirajam karena hamil di luar nikah, ia beresiko ditinggal kekasihnya karena dianggap selingkuh, ia beresiko dihakimi dan dibuang seluruh keluarganya karena dianggap menjadi aib bagi keluarga.

Kita seringkali enggan dan takut menjalankan kehendak Tuhan karena kita takut berbagai resiko yang harus kita alami. Tetapi itu tidak pada Maria. Ia memulai pujiannya dengan pemikiran yang jelas, yaitu ia hanya ingin memuliakan Allah dan ia bergembira karena Allah adalah Sang Penyelamat dari semua resiko yang ia akan hadapi. Hanya di dalam Allah dan dalam ketaatan kepada-Nya ia bisa memuliakan nama-Nya. Biarlah ini juga menjadi tekad dan inti gerak hati kita.

-ss-