Renungan Harian 28 Juni 2022

Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka. 

Efesus 4:17-18 

Paulus menuliskan bahwa orang yang tidak mengenal Allah hidup jauh dari persekutuan dengan Allah. Gambaran ini begitu berkesan buat pembaca surat Efesus, karena mereka pernah mengalaminya, mereka dulu termasuk di dalamnya. Jemaat di Efesus tahu bahwa dengan tidak adanya persekutuan dengan Allah, berarti mereka tidak memiliki harapan untuk hidup, karena satu-satunya yang memberi hidup adalah Allah.

Sebagai orang yang sudah di dalam Tuhan setiap kita diminta untuk hidup dengan cara yang tidak sama seperti cara dunia, melainkan hidup berpadanan dengan panggilan yang Tuhan berikan. Hidup yang seturut kehendak Tuhan tidak berarti kita harus keluar dari lingkungan kita, sama seperti ketika Paulus menulis kepada jemaat dalam surat Efesus ini, Paulus tidak meminta jemaat untuk mengisolasi diri, tetapi Paulus meminta mereka untuk tidak hidup sama seperti orang yang tidak mengenal Allah, tidak sama seperti hidup mereka dulu pada saat sebelum mereka bertobat, melainkan hidup yang menjadi garam dan terang di tengah dunia yang berdosa, mempunyai pikiran yang berkait kepada Tuhan, mempunyai hidup persekutan yang benar dengan Tuhan.

-kri-