Renungan Harian 28 Mei 2022

ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

Kej 2:7

Alkitab menuliskan dengan jelas bahwa hidup manusia bergantung penuh pada Tuhan. Kitab Kejadian menuliskan bahwa Tuhan menghembuskan nafas ke hidung manusia dan manusia menjadi hidup. Hidup manusia tidak dapat dilepaskan dari Tuhan. Seorang manusia dapat menjadi hidup hanya jika memiliki relasi dengan Tuhan. Tanpa relasi dengan Tuhan, seorang manusia pada dasarnya adalah mati. Dengan kata lain, pilihannya adalah memiliki relasi yang benar dengan Tuhan atau mati.

Memiliki relasi yang benar dengan Tuhan bukan sekedar jawaban dari kebutuhan spiritual, tapi merupakan keharusan. Ibadah kepada Tuhan yang benar bukanlah suatu pilihan, tetapi adalah sebuah fakta dan kebutuhan mutlak dari seorang manusia. Manusia tidak dapat mengabaikan kehidupan spiritual sama seperti manusia tidak dapat mengabaikan nafas dalam kehidupannya. Jika manusia mengabaikan relasi dengan Tuhan, maka sebenarnya dia adalah mati meskipun tampaknya hidup.

Sudahkah kita memelihara persekutuan yang erat dengan Tuhan dalam kehidupan kita?

-kri-