Renungan Harian 26 Juni 2023

“Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?”

Ibrani 12:7

Ganjaran selalu tidak menyenangkan bahkan mendatangkan dukacita. Oleh karena hal tersebut bukan hanya identik dengan penderitaan atau hal yang tidak menyenangkan, tetapi juga menandakan kegagalan kita untuk mentaati Allah. Namun, dalam proses pengudusan anak-anak Allah, ganjaran juga berarti bahwa kita memang anak-anak Allah. Hal ini adalah kabar baik. Berdasarkan ayat sebelumnya yang mengatakan bahwa “karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya dan ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak” (Ibrani 12:6). Maka sementara berdukacita karena dosa-dosa kita, kita dapat bersukacita justru karena ganjaran tersebut adalah suatu tanda bahwa kita adalah anak-anak yang berharga, sehingga Allah mempedulikan pertumbuhan kita. Demikian pula sebaliknya, yang bukan anak-anak-Nya tidak dihajar seperti seorang Bapa menghajar anak yang dikasihi-Nya, melainkan dipersiapkan untuk hari penghakiman Allah. Hal itu justru sangat mengerikan. Oleh sebab itu, anak-anak yang dihajar tidak berjuang untuk melepaskan diri dari hajaran Allah, tetapi berjuang untuk bertekun dalam hajaran Allah. Dengan demikian, hajaran akan membuahkan berkat.

-sn-