Renungan Harian 27 Juni 2023

Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.

Yakobus 1:27

Yakobus memberikan indikasi sederhana untuk kesejatian ibadah seseorang di hadapan Allah, yang berakar dari inti Hukum Taurat sendiri: kasihilah Tuhan Allahmu dan kasihilah sesamamu. Dua hukum yang terutama ini tidak terpisah. Mereka yang mengasihi Tuhan dengan segenap hati adalah mereka yang juga mengasihi sesama manusia. Maka kesejatian ibadah seseorang tidak hanya dilihat dari seberapa aktif ia melayani di gereja melainkan juga dari seberapa ia memperhatikan kesejahteraan orang-orang yang ada di sekitarnya.

Orang Kristen tidak hanya dipanggil untuk memperkembangkan kekristenan atau gedung-gedung gereja saja tetapi kita juga dipanggil untuk mengusahakan kesejahteraan kota-kota di mana kita tinggal. Di hadapan Tuhan, inilah ibadah yang murni, yaitu ketika kita bukan dipengaruhi oleh dunia melainkan ketika kita, sebagai umat Tuhan, membawa efek pemulihan Allah ke dalam dunia.

-cl-