Renungan Harian 26 Februari 2022

“Janganlah engkau sujud menyembah kepada allah mereka atau beribadah kepadanya, dan janganlah engkau meniru perbuatan   mereka, tetapi haruslah engkau memusnahkan sama sekali … haruslah kauremukkan sama sekali. […] karena TUHAN, yang nama-Nya Cemburuan, adalah Allah yang cemburu.”

Keluaran 23:24; 34:14b 

Selaras berita Alkitab, menurut Agustinus, obyek cinta akan membentuk atau mengubah kita (bdk. juga Roma 12:1-2). Siapapun—atau apapun—yang paling kita cintai akan menjadikan kita penyembahnya, lalu kemudian menjadi semakin serupa dengannya. Kita ini mahluk-mahluk penyembah yang menyembah yang paling kita cintai.

Kita diciptakan Allah bagi-Nya dan serupa-segambar diri-Nya. Jika kita sungguh hanya mencintai Dia, otomatis ibadah kita seutuhnya ditujukan hanya kepada-Nya dan semakin hari kita semakin serupa dengan-Nya, dengan Kristus—Anak-Nya—Sang Gambar Allah yang sempurna.

Mudah sekali memang kita berkata “percaya/beriman hanya kepada Allah,” padahal sesungguhnya kita mungkin tidak atau kurang mencintai Allah yang kita imani. Betulkah Allah yang paling kita cintai selama ini atau jangan-jangan diri kita sendiri dan dunia ini?

-san-