Renungan Harian 25 Februari 2022

Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

1 Yoh 1:9

Semua manusia saat berdosa mengharapkan pengampunan dari Allah. Namun, terkadang pengampunan yang diiginkan, hanya untuk dapat terlepas dari rasa bersalah yang selalu menghantui. Ini sangat ironis, karena jika kita percaya bahwa Allah mengampuni kita hanya demi mendapatkan kelegaan emosional atau jika kita menginkan pengampunan hanya untuk menikmati ciptaan, maka Sang Pencipta tidak dimuliakan dan kita tidak akan memperoleh pengampunan yang sejati dari Allah.

Karena kita hanya ingin mendapatkan berkat-Nya, tetapi tidak menginginkan Diri-Nya.  Satu hal yang harus kita ketahui adalah, pengampunan itu berharga bukan karena membebaskan kita dari berbagai tuduhan rasa bersalah, atau dari berbagai rintangan, tetapi membawa kita mengalami kasih Allah dan persekutuan bersama-Nya. Apa yang mendesak kita untuk mengaku dosa kita dan memohon untuk diampuni? Kerinduan pada diri Allah dan persekutuan dengan-Nya? Atau hanya ingin terbebas dari berbagai tuduhan rasa bersalah?

Kiranya Tuhan menolong dan menguatkan kita untuk selalu dan terus menerus mengi-nginkan dan menjadikan Diri-Nya sebagai tujuan tertinggi dalam hidup kita. Amin. 

-sat-