Renungan Harian 24 Februari 2022

Kata Petrus: “Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai   Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di   depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar.” Lalu rebahlah   perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya.   Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu   mereka mengusungnya ke luar dan menguburkannya di samping suaminya.

Kis 5:9-10

Beberapa orang kesulitan dan perlu waktu lama untuk menerima perikop ini. Mengapa? Karena Petrus tidak memberi waktu atau kesempatan untuk bertobat kepada suami istri ini. Tanpa jeda, Ananias dan Safira mati dihukum Tuhan melalui Petrus. Petrus tidak menunjukkan belas kasihan Kristus atau mencontoh Kristus yang menghadapi Yudas.

  Dosa terbesar apa yang telah dilakukan pasangan ini? Alkitab membocorkan bahwa mereka bersepakat mencobai Roh Tuhan. Mencobai Roh Tuhan sama dengan menghujat Tuhan. Mereka dengan sengaja, sadar dan sudah bersepakat untuk melakukan dosa yang tidak dapat diampuni itu. Dalam Luk 12:10, Yesus mengajar bahwa siapa yang melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni. Inilah alasan mengapa pasangan suami istri ini tidak mendapatkan kesempatan untuk bertobat. Safira dalam beberapa jam menyusul suaminya ke liang lahat. Dia pun segera dikuburkan tanpa ada prosesi penghiburan dan pemakaman.

  Saudara-saudara, dalam diri kita ada Roh Kudus. Dan di dunia ini banyak roh-roh lain juga. Di masa pandemi ini, kiranya kita tidak mendukakan Roh Kudus dengan sadar, sepakat, setuju dan ikut terhadap roh-roh dunia. Jika kita ikut roh dunia, kita mendukakan Roh Tuhan. Jauhlah itu dari hidup Kristen kita. Amin.  

-es-