Renungan Harian 16 Mei 2022

““[…] Dibawa-Nya mereka menempuh jalan yang lurus, sehingga sampai ke kota tempat kediaman orang. Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia, sebab dipuaskan-Nya jiwa yang dahaga, dan jiwa yang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.”  

Mzm 107:4-9       

Sebelum kembali ke tanah perjanjian, umat Allah ada dalam pengembaraan dan tersesat, mengalami kelaparan dan kehausan, dan jiwa mereka pun melemah. Hal-hal ini menggambarkan pergumulan dan kesesakan umat Allah di tengah perjalanan “keluar dari Mesir” dan “kembali ke Sion.”  

  Umat Allah sepanjang sejarah memang senantiasa menghadapi realitas kesulitan dan penderitaan—yang esensinya adalah lapar, dahaga, dan embara—baik secara fisik maupun mental. Namun, Allah mengenyangkan dan memuaskan lapar dan dahaga mereka, dan membawa kembali mereka untuk berdiam di tanah perjanjian.

  Karya, kebaikan, dan rahmat Allah atas umat-Nya Israel itu pulalah yang Ia sekarang nyatakan atas kita, marilah kita senantiasa dipenuhi syukur kepada-Nya sebab rahmat, kebaikan, dan karya-Nya ini.

-san-