Renungan Harian 14 Oktober 2022

“Oleh sebab itu, perbaikilah tingkah langkahmu dan   perbuatanmu, dan dengarkanlah suara TUHAN, Allahmu, sehingga TUHAN menyesal akan malapetaka yang diancamkan-Nya atas kamu.  

Yeremia 26:13  

Ketika Yehuda begitu nyamannya dengan kerusakan dan kebobrokan sosial-religius yang mereka hidupi—termasuk dan terutama para pemimpin dan rohaniawannya, maka pesan pertobatan dari Allah melalui nabi Yeremia tentunya mengusik mereka. Yeremia harus dibungkam dan dienyahkan. Ingatan akan sikap raja Hizkia—leluhurnya yang melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Daud—terhadap nabi Mikha pun tidak membuat mereka mengurungkan niat untuk membunuh Yeremia.

Para reformator dan pendahulunya telah menghidupi panggilan Yeremia ini—paling tidak sejak akhir abad 12—saat Allah membangkitkan mereka untuk mengembalikan Gereja-Nya pada panggilannya. Jika saat ini ada dalam kisah yang mirip dengan kisah mereka, di posisi siapakah kita akan menempatkan diri? Posisi Yeremia (dan para pemuka Yehuda) ataukah posisi Yoyakim (beserta para imam-dan-nabi)?  

-san-