Ketika Raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.
Matius 2:3
Respon kelahiran Kristus ke dunia tidak selamanya mendatangkan sukacita, bahkan hal ini adalah ancaman bagi sebagian orang. Begitu mendengar kabar kelahiran Sang Mesias, Herodes langsung merasa insecure. Pada ayat 3, disebutkan bahwa Herodes begitu “terkejut”, tapi dalam bahasa aslinya, menurut Craig Blomberg lebih akurat diterjemahkan menjadi “in turmoil” atau bahkan “terrified”, jadi dalam Indonesia dapat diterjemahkan sebagai “dalam kekacauan” atau bahkan “ketakutan”.
Ketakutan ini adalah buah dari hasratnya yang begitu kuat untuk mempertahankan kekuasaannya. Herodes pun menggunakan kekuasaannya dengan kejam sampai menggerakkan pembunuhan atas bayi-bayi sebagai respon atas ketakutannya.
Sebagai Kristen, mungkin kita tidak secara terang-terangan menolak Kristus sebagai Raja dalam hidup kita. Tapi dalam pikiran dan hati kita, mungkin kita terus menerus memelihara narasi seperti Herodes: “akulah sang raja”. Segala hal yang Tuhan percayakan kepada kita, terus kita jadikan alat untuk pemuas diri. Bahkan pelayanan kita bisa hanya jadi kosmetik segala kebobrokan atau sarana untuk dapat pengakuan. Mari kita sama-sama evaluasi diri, sungguhkah Kristus sudah jadi satu-satunya Raja dalam hidup kita?
-hes-