Tetapi Hana menjawab: “Bukan, tuanku, aku seorang perempuan yang sangat bersusah hati; anggur ataupun minuman yang memabukkan tidak kuminum, melainkan aku mencurahkan isi hatiku di hadapan Tuhan.”
1 Samuel 1:15
Ketika Hana berdoa kepada Tuhan, dia mencurahkan segenap isi hatinya kepada Tuhan, bibirnya bergerak-gerak, tetapi suranya tidak kedengaran. Iman Eli menyangka Hana mabuk. Imam Eli tidak dapat mendengar suara Hana, Imam Eli salah sangka terhadap Hana.
Meskipun seorang imam yang tampaknya dekat dapat salah sangka terhadap doa seorang ibu yang sederhana, tetapi Tuhan yang tidak terlihat dan tampaknya jauh mendengar doa orang yang sederhana. Tidak lama kemudian Tuhan memberikan anugerah-Nya kepada Hana, dan Hana memberikan anaknya, Samuel, untuk mengabdi sepenuhnya kepada Tuhan. Samuel inilah yang Tuhan pakai untuk menjadi alat Tuhan dalam mengarahkan umat pilihan Tuhan. Samuel juga yang dipakai Tuhan untuk mengurapi Daud menjadi raja.
Memulai tahun yang baru ini, marilah kita bertekad untuk mengabdi dan bersandar hanya kepada Tuhan, dan bukan kepada manusia.
-kri-