“[…] disampaikan-Nya firman-Nya dan disembuhkan-Nya mereka, diluputkan-Nya mereka dari liang kubur. Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia. Biarlah mereka mempersembahkan korban syukur, dan menceritakan pekerjaan-pekerjaan-Nya dengan sorak-sorai!”
Mazmur 107:17-22
Ketika hidup dalam dosa, umat Allah bukan hanya diperhamba kegelapan dan kekelaman, mereka pun kemudian menjadi begitu bodohnya sampai tidak puas—bahkan membenci (‘muak’)—akan berkat-berkat Allah, bahkan dikatakan sampai di ‘gerbang maut.’
Mereka pun berseru memohon Allah menyelamatkan mereka dari kesesakan dan kesulitan, dan ya Allah kemudian menyelamatkan mereka dari maut dengan firman-Nya sendiri. Perbuatan Allah yang penuh kasih dan rahmat ini sepatutnya diresponi umat-Nya dengan segenap syukur dan sorak-sorai.
Mungkin hari ini kita pun menjalani hidup yang tidak menaati, bahkan membangkang terhadap Allah, namun kali ini pun Dia tidak pernah melupakan rahmat-Nya yang kekal atas kita, Dia senantiasa sedia menolong dan membebaskan. Syukurkah yang menjadi respon kita terhadap perbuatan-perbuatan ajaib-Nya bagi kita?
-san-