Renungan Harian 02 Maret 2022

“Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan- keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini”

Tit 2:12

Keselamatan sungguh 100% anugerah Allah dan tidak ada setitikpun jasa manusia. Namun yang mendapat anugerah itu harus berespon benar dengan mengubah pola pikir dan cara hidup. Kita diproses Allah, dari hidup fasik (ungodliness) menjadi hidup di dalam Tuhan. Dari hidup duniawi yang self-centered menjadi hidup self-controlled dengan hidup kudus sesuai kehendak-Nya.

Ayat ini menggunakan kata ‘meninggalkan’ bukan ‘menjauhkan’ diri dari kefasikan dan keinginan duniawi. Allah tahu bahwa kuasa dunia begitu kuat menarik kita yang lemah, membuat kita yang menjauh bisa kembali mendekat dikuasai dunia. Karenanya, Allah memberi anugerah cukup bagi umat-Nya untuk memutuskan hubungan dari hidup lama yang berdosa. Semua hal ini bukan terjadi begitu saja saat kita bertobat tapi melalui proses sepanjang hidup dalam dunia sekarang ini, bukan saat kita bertemu Tuhan nanti. Apakah kita mau tunduk walau kita tidak suka?

Maukah kita dibentuk Tuhan walau menyakitkan?

-cha-