Renungan Harian 01 Mei 2023

Dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene, (2)  pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar, datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakharia, di padang gurun.

Luk 3:1-2   

Penguasa-penguasa yang dicatat oleh Lukas merupakan otoritas politik dan militer yang bukan orang percaya. Melalui hal ini, Lukas ingin memberikan peta situasi masa itu, dimana pertumbuhan Kekristenan, dimulai dari kondisi tanpa dukungan politik dan militer dari pihak manapun. Pontius Pilatus yang menguasai Yudea jelas orang Romawi, sementara Herodes yang menguasai Galilea juga bukan orang Yahudi, tetapi keturunan Edom, yang menjadi musuh orang Yahudi.

Sebagai kontras, sebenarnya yang akan lahir adalah Raja di atas segala raja dan penguasa dunia. Tuhan Yesus justru hadir di dalam kondisi yang sangat kontras dengan semua tampilan penguasa-penguasa dunia. Melalui kelahiran Kristus, orang percaya diajar untuk mengenali natur kehidupan iman Kristen. Iman Kristen bukan dibangun dengan pikiran dan cara dunia dengan kekuatan kuasa dunia, untuk mencapai tujuan dunia. Iman Kristen adalah iman yang dimulai oleh Allah dengan mengirim Anak Allah ke dunia, sebagai Raja yang tidak terlihat, membawa iman yang begitu terlihat lemah, tetapi sedang menyatakan misi yang paling dahsyat untuk mengerjakan pekerjaan paling dahsyat yang tak mungkin dikerjakan oleh para penguasa tersebut.

-ss-