Allah adalah Penilai Absolut

Pdt. Sutjipto Subeno.

Eksposisi Ayub 1:6-12

Pada pasal 1, Ayub dipahami sebagai suatu pribadi yang dipertaruhkan Tuhan. Secara sejarah Ayub tidak ada kemungkinan begitu hebat untuk mencapai tingkat kualitas iman seperti yang kita baca. Ayub seorang yang hidup kira-kira sezaman dengan Abraham. Jadi jauh lebih dahulu ada dari zaman Musa. Jadi kalau saudara tahu Yusuf pergi ke Mesir sekian ratus tahun, kemudian setelah keluar dari Mesir muncul satu orang yang bernama Musa. Dari Musa baru ada kitab Taurat. Maka zamannya Ayub, sebelum Abraham kira-kira 1500 – 2000 SM. Sekitar 4000 tahun sebelum sekarang. Pada saat itu Taurat belum ada dan Abraham tidak ada bercerita tentang munculnya Allah, sehingga belum ada resources apa pun yang bisa membuat Ayub begitu beriman. Jadi, kalau begitu sebenarnya iman Ayub muncul melalui tradisi yang berjalan turun-temurun mulai dari Adam sampai ke Nuh. Dari Nuh ke generasi selanjutnya, lalu ke Ayub. Ayub adalah orang yang mengikuti iman seperti ini. Kita tahu bahwa setelah Ayub tidak ada cerita lagi ada orang yang seperti dia. Mungkin ada yang ingin mencoba seperti Ayub tetapi tidak bisa mencapai kualitas iman yang dashyat seperti yang dimiliki Ayub. Nah, Ayub di dalam kondisi yang belum ada Taurat dan resources untuk beriman bisa mengatakan, well, aku ga punya apa-apa, so kalau begitu tidak beriman ya apa boleh buat. Orang Kristen sekarang sudah memiliki Tuhan Yesus, memiliki Alkitab. Bagaimana nasib orang zaman dulu yang tidak memiliki Alkitab dan tidak mengenal Tuhan Yesus? Dahulu tidak pernah ada Penginjil. Kita bisa mengatakan tidak adil sehingga mereka tidak bisa mengenal Tuhan Yesus…