Kesimpulan dari Pasal 1 : Kualitas Iman

Pdt. Sutjipto Subeno.

Eksposisi Ayub 1:20-22.

Kesimpulan Ayub seharusnya menjadi bagian dalam kehidupan kita. Manusia berada dalam dua ketegangan antara kesuksesan dan kegagalan; antara kemenangan dan kekalahan. Pilihan yang kita ambil menentukan kemenangan atau kegagalan yang kita nikmati di depan. Jadi ini poin yang saya mau katakana: seberapa jauh iman kita akan menentukan seluruh cara berpikir kita. Francis Schaeffer mengatakan i do what i think, i think what i believe. Saudara, dari perkataan Ayub, kita belajar suatu hal yang penting sekali yaitu di dalam dunia ini ada pola berpikir yang sangat rentan untuk menghancurkan kehidupan kita. Kita belajar 3 aspek yang menjadi kunci kerusakan iman dan sekaligus merusak kehidupan kita. Hal yang pertama, Alkitab mencatat bahwa Ayub adalah orang yang paling kaya di seluruh wilayah timur. Ini adalah sesuatu gambaran tentang kesukesesan dan kenyamanan tetapi ini adalah kunci yang paling berbahaya dalam kehidupan manusia. Dalam kondisi seperti itu, harga diri menjadi isu besar, dia akan naik ke atas menjadi berkanjang menjadi suatu sifat yang sangat Tuhan benci dan paling menghancurkan, yaitu apa yang disebut sebagai kesombongan. Kesuksesan menjadi sebuah kekuatan dia untuk mengangkat harga dirinya. Maka ia dihormati dan dipuja semua orang. Maka, kesuksesan seseorang yang tidak mempunyai ketahanan iman, itulah titik bahaya yang membuat iman hancur. Ujian iman adalah bagaimana ketika menjadi begitu sukses, tetap takut akan Tuhan.