Renungan Harian 30 Januari 2023

Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, (28) ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya   sambil memuji Allah, katanya:

Luk 2:27-28       

Kesalehan dan kehidupan Simeon yang benar, telah memberikan kepadanya upah yang sedemikian istimewa yaitu boleh bertemu Yesus di awal masa kecilnya. Tidak banyak orang yang mengenal Yesus sebagai Juruselamat selain orang tuanya. Simeon adalah orang yang Tuhan buka matanya, sehingga ia bisa melihat apa yang orang lain tidak dapat lihat. Bukan karena sesuatu kekuatan mistik seperti setan, tetapi suatu kesinambungan relasi yang begitu intim antara dirinya dengan Allah, yang membuatnya mengenal Anak Allah yang hadir di dunia.

Kerohanian seseorang bukanlah teori. Berdoa banyak, belajar banyak, mengerti doktrin, mendengar banyak khotbah bukanlah sesuatu yang buruk, tetapi semua itu tidak menggantikan dan tidak dapat disebut sebagai kerohanian. Kerohanian sejati adalah sebuah kehidupan. Kehidupan seseorang yang betul-betul mau memperkenan hati Tuhan dan menjalankan kehendak Tuhan. Kehidupan yang dimulai dari kesungguhan hati mau mengenal Tuhan, mau dekat dengan-Nya, dan mau mengerjakan permintaan-Nya.

Seberapa kita boleh hidup saleh dan benar di hadapan Tuhan. Tuhan akan memberikan mata rohani yang tajam bagi umat-Nya.

-ss-