Renungan Harian 30 Desember 2022

seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: “Semua anak laki-laki   sulung harus dikuduskan bagi Allah”,  (24)  dan untuk mempersembahkan korban   menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung   tekukur atau dua ekor anak burung merpati.

Luk 2:23-24      

Anak Sulung harus dikuduskan bagi Allah. Hal ini muncul pertama kali pada hari pembebasan, hari dimana anak sulung Mesir dibunuh oleh malaikat, sementara anak sulung orang Israel terselamatkan dengan cara menaruh darah domba di ambang pintu rumah.
Ini terdiri dari dua hal Posisi Anak Sulung & Korban yang menyelamatkan.
Anak Sulung yang dikuduskan adalah gambaran menunjuk pada kedatangan Anak Sulung yang sejati, yaitu Yesus Kristus sendiri. Sulung berarti yang pertama, perintis, pembuka jalan keselamatan bagi seluruh kawanan. Ini merupakan gambaran umat Tuhan; dimana umat Tuhan dipanggil menjadi yang sulung untuk membawa saudara-saudara lain menerima keselamatan.
Hal kedua adalah diperlukannya persembahan korban, karena penyelamatan tidak bisa terlepas dari pembebasan atas dosa yang diganjar hukuman mati. Ini pengudusan untuk bisa berdamai dengan Allah dan menjadi umat-Nya. Sebelum Kristus menjadi Korban yang sejati, maka korban tekukur atau merpati tidak memiliki khasiat asli. Itu hanya metafora dari penebusan Kristus di kayu salib.
Bagaimana Anda dan saya yang telah menikmati anugerah ini? Panggilan Tuhan jelas bagi kita sebagai anak sulung yang membawa keselamatan.

-ss-