Renungan Harian 29 Maret 2022

Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan, bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka.   

Kis 5:14-15

Salah satu ciri gereja yang diberkati Tuhan adalah adanya pertumbuhan kuantitas. Itu yang dialami oleh gereja-gereja apostolik. Mengapa mereka bertumbuh secara jumlah? Pertama, karena gereja menyatakan kekudusan Tuhan; kedua, gereja meninggikan salib Kristus. Ketiga, gereja bersaksi di dalam keseharian mereka. Oleh karena itu tidak mungkin anggota gereja tidak bertambah.

Sering kali kita ingin menambah jumlah anggota gereja dengan cara-cara yang tidak diperkenan Tuhan. Kita melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak berfokus kepada kekudusan Tuhan dan salib Kristus. Kita menurunkan standard dan mutu sebagai gereja, kemudian jumlah orang Kristen tetap tidak bertambah, malahan semakin berkurang. Lalu kita komplain dan beralasan sudah melakukan ini dan itu. Saudara, Alkitab berkata bahwa stagnansi itu adalah sebuah dosa karena tidak ada pertumbuhan di dalam stagnansi. Terlebih lagi dengan kemerosotan/kemunduran. Dan ini yang dialami oleh semua gereja Tuhan di masa pandemi. Apa yang telah kita kompromikan? Apa yang telah kita abaikan sebagai gereja Tuhan yang dipanggil untuk menyiarkan suara kebenaran, menyatakan kekudusan, dan meninggikan Salib Kristus? Kiranya Tuhan mengampuni dan berbelas kasihan kepada kita. Amin.

-es-