Renungan Harian 28 Oktober 2022

Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.

Yak. 1: 12 

Kata “berbahagia” pada ayat ini sebaiknya tidak disamakan artinya dengan kata “gembira” atau “senang”. Dalam bahasa Inggris saja, kata ini diterjemahkan sebagai “blessed”, yang memiliki nuansa pengertian “diberkati”. Ini penting untuk diperjelas karena Yakobus tidak mengesampingkan penderitaan atau kesedihan dari mereka yang berada di dalam pencobaan. Allah bukanlah Allah yang stoic yang menuntut umat-Nya untuk bertahan dalam pencobaan dengan wajah yang tegar tanpa bergeming.

Demikian pula pencobaan atau penderitaan sebaiknya tidak serta merta disamakan dengan berkat Allah, karena dalam ayat ini mereka yang disebut “diberkati” atau “berbahagia” bukanlah karena mereka ada dalam pencobaan melainkan karena mereka berhasil bertahan di dalam pencobaan itu. Tekanan dan beratnya pencobaan tidak menggugurkan iman mereka kepada Tuhan. Pencobaan dan penderitaan yang ada malah memunculkan keindahan iman mereka seperti emas yang dimurnikan dengan api.

Mereka inilah yang memilih untuk mengejar kehendak Allah dengan setia di tengah-tengah tekanan sistem dunia yang berdosa. Mereka adalah orang-orang yang memilih jalur kehidupan yang tepat dan menjalaninya dengan tekun sampai akhir. Maka, merekalah orang-orang yang diberkati dengan kebahagiaan yang sesungguhnya, yaitu mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah.  

-cl-