Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.
Filipi 1:22
Bagi seorang yang mengalami berbagai-bagai penderitaan di dalam pelayanan, adalah hal yang wajar jika ia menginginkan kematian. Sebab melalui kematian ia akan berjumpa dan diam bersama-sama dengan Sang Tuan yang ia layani. Namun apa yang Paulus nyatakan tentu saja sangat jauh dari konsep orang dunia berpikir. Ia selalu melihat dari sudut pandang Allah dan kepentingan kerajaan Allah, hal yang menguntungkan dirinya tentu adalah kematian, tetapi jika ia harus hidup itupun hal yang baik karena baginya diberi kesempatan untuk terus memberi buah.
Kepastian keselamatan di dalam Kristus tidak mungkin menjadikan seseorang hanya bermalas-malasan menanti kematiannya, kepastian itu justru mendorong ia terus bekerja memberi buah. Jadi jika kita merasa “percaya dan yakin” akan kepastian keselamatan ini, tetapi tidak bergiat memberi buah, keyakinan seperti apa yang kita miliki? Hati-hati, jangan-jangan kita sedang membohongi diri dengan keyakinan yang palsu.
-vr-