Renungan Harian 29 April 2022

Orang-orang yang mengiringi Paulus menemaninya sampai di Atena, lalu kembali dengan pesan kepada Silas dan Timotius, supaya mereka selekas mungkin datang kepadanya. Sementara Paulus menantikan mereka di Atena, sangat sedih hatinya karena ia melihat, bahwa kota itu penuh dengan patung-patung berhala.

Kis 17:15-16   

Ketika Paulus melihat bahwa di kota Atena banyak sekali patung-patung berhala, dia sangat ‘sedih’, dalam kata aslinya dapat berarti juga marah. Disini Lukas mencatat bahwa ketika Paulus keinginannya tidak terpenuhi (untuk dapat menginjili di Asia) dan Tuhan perintahkan untuk menyeberang ke Makedonia, maka Paulus sama sekali tidak marah atau sedih atau kecewa, sebaliknya reaksi yang diberikan Paulus adalah segera mencari cara untuk dapat memenuhi tugas yang Tuhan berikan tersebut. Tetapi ketika Paulus melihat suatu kota penuh dengan patung berhala, maka Paulus sedih dan marah. Paulus memiliki kepekaan seperti Tuhan, yang sedih, marah karena kebebalan manusia, bukan sedih dan marah karena keinginan diri tidak tercapai.

Setiap pengikut Kristus seharusnya meneladani Paulus, memiliki kepekaan seperti Tuhan. Bagaimana kita dapat sedih, marah terhadap dosa dan kebebalan manusia.

Sudahkah kita memiliki pikiran dan perasaan seperti yang Kristus Yesus miliki?

-kri-