Renungan Harian 27 Desember 2022

Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel. Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel. {….} Jadi   seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.

Matius 1:11-12, 17      

Pembuangan ke Babel dibaca oleh Penginjil Matius sebagai moment titik balik dalam sejarah Yehuda (baca: umat Allah) antara Daud—sebagai tipologi Kristus—sampai kepada Kristus itu sendiri. Seperti dinarasikan dalam Raja-raja, moment itu dialami Yehuda dengan sangat pedih. Nebukadnezar—raja Babel—datang menaklukkan Yerusalem. Ia mengangkut seluruh perbendaharaan rumah Tuhan dan istana raja, serta menawan raja Yoyakhin (yaitu Yekhonya) beserta ibunya dan segenap kaum elit dan seluruh penduduknya sampai semua pengrajinnya. Tidak ada yang luput, selain kaum yang lemah. Saat itu kondisi umat Allah benar-benar diluluhlantakkan.

Terpuruknya kondisi mereka sebagai kaum terbuang di Babel mungkin tidak kita alami secara eksistensial, namun sejatinya itulah kondisi kita yang ditindas dosa. Sudahkah engkau dibebaskan Kristus dari tindakan dosa?

-se-