Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh di dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.”
Kolose 2:7
Menjadikan Yesus Kristus sebagai Tuhan adalah anugerah yang besar bagi manusia. Maka, manusia itu akan “berakar di dalam Dia.” Kalimat ini menunjukkan adanya sebuah kehidupan; tanpa adanya akar yang menancap ke dalam tanah dan menyerap sari-sari bagi pertumbuhannya maka sebuah tumbuhan adalah tumbuhan yang mati. Dengan terbebasnya dari kuasa dosa melalui karya penyaliban Kristus, membuat kita untuk hidup di dalam Dia; tidak lagi mati di dalam dosa. Ini adalah kondisi kita! Selanjutnya, “dibangun di atas Dia” menandakan adanya pembangunan yang terus-menerus, bukan sesekali saja. Maka, kehidupan ini bukan saja tentang pengakuan di bibir ‘siapa Yesus’ melainkan seluruh aspek hidup kita terus-menerus dibangun untuk mengenal Kristus. Dengan cara apa? Tidak lagi membiarkan diri dicengkeram oleh filsafat dunia yang kosong, yang hanya menjerumuskan kita ke dalam hidup seperti orang-orang durhaka. Dan terakhir, tentunya “hatimu melimpah dengan syukur” karena Tuhan sudah memberikan anugerahNya – yaitu “berakar …, dibangun …, bertambah teguh dalam iman…” Dia bekerja di dalam diri kita dan membuat segala sesuatunya menjadi mungkin, agar pada akhirnya hidup ini benar-benar secara utuh menjadikan Yesus adalah Tuhan kita.
-lo-