Renungan Harian 26 Januari 2023

Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan dan korban sajian, tetapi Engkau telah membuka telingaku; korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata: “Sungguh aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku; aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku.”

Mazmur 40:7-9       

Daud tampaknya merujuk peristiwa teguran Allah melalui Samuel atas Saul dalam 1 Samuel 15:22-23 di ayat 7 ini. Jika diperhatikan teguran Allah itu, tampak urusannya sepele. Saul “hanya” membiarkan hidup raja Amalek dan merampas jarahan ternaknya yang justru dimaksudkan untuk dipersembahkan kepada Allah. Niat baik untuk mempersembahkan malah tidak diperkenan Allah, bahkan dipandang jahat.

Hal serupa pun lumrah kita lakukan dalam berjalan mengikut Tuhan, bukan? Kita kerap meyakini bahwa Tuhan akan disenangkan apabila kita mempersembahkan persembahan yang kita pandang terbaik, berharga, dan memerkenan-Nya. Mazmur ini mengingatkan bahwa Tuhan berkenan hanya kepada orang-orang yang kehendak dan Taurat-Nya ada dalam hati mereka, yaitu dengan menaati kehendak dan firman-Nya sebulat hati dan tekad. Kiranya kita adalah bagian dari mereka itu.

-san-