“Beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang menganggap engkau rendah.”
Tit 2:15
Seorang hamba yang diutus oleh tuannya memiliki otoritas bukan pada dirinya sendiri tapi dari tuan yang mengutusnya. Itu sebabnya saat umat-Nya diutus untuk memberitakan Injil dan menyampaikan kebenaran Allah pada dunia, kita tidak bergantung pada kepandaian, kemampuan dan kekuasaan kita. Semua itu tidak berarti bila dibandingkan dengan otoritas dari Allah, Sang Tuan. Segala ‘kewibawaan’ diberikan oleh Kristus supaya kita mampu menjadi utusan-utusan-Nya.
Karena otoritas Kristuslah maka dikatakan “Janganlah ada orang yang menganggap engkau rendah”. Ini bukan berarti kita boleh meninggikan diri tapi justru introspeksi diri. Jangan sampai karena ucapan atau tindakan kita, nama Kristus dihina dunia yang belum percaya. Kita harus mau diubah seturut firman yang kita dengar, bertransformasi supaya hidup dan karakter kita mencerminkan Kristus, satu-satunya Tuan yang patut kita sembah.
-cha-