Renungan Harian 24 September 2022

Mendengar perkataan itu sangatlah tertusuk hati mereka dan mereka bermaksud membunuh para rasul itu.

Kisah Para Rasul 5:33

Saudara pernahkah kita mengalami perasaan yang tertusuk? Jika kita mengobservasi hati kita, kira-kira hal apa yang membuat hati kita tertusuk? Apakah itu karena kedengkian dan sirik terhadap orang lain? Apakah itu karena perkataan orang lain itu mengandung kebenaran yang membuka aib dan dosa-dosa kita? Apakah itu karena ada orang-orang tertentu yang tidak dapat kita kontrol semau kita seperti yang biasa kita lakukan terhadap orang lain?

Pernahkah menanyakan pertanyaan-pertanyaan ini kepada diri kita? Dan apakah kesimpulan dari observasi terhadap hati sendiri? Apakah kita pada akhirnya mengaku bahwa yang bermasalah adalah diri kita, bukan orang lain? Adakah kita sadar bahwa yang sakit adalah diri kita, bukan orang lain?

Ayat ini menceritakan bahwa para imam dan ahli farisi serta pengikutnya sangat tertusuk hatinya karena perkataan para rasul yang mengandung kebenaran. Para rasul membongkar kebusukan hati mereka yang mengaku para pelayan dan sering di rumah ibadah. Kita mendapati bahwa setelah dibongkar kebusukan hatinya, mereka bukan bertobat, malah bermaksud membunuh para rasul.

Apakah hal ini hanya terjadi di zaman para rasul? Tidak. Ini terjadi hingga saat ini bahkan ketika Yesus akan datang dan waktu-Nya semakin dekat, spirit seperti ini semakin besar dan semakin hebat. Kiranya hati kita tetap berjaga-jaga.

-es-