Renungan Harian 24 November 2023

“Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang  bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.”       

Ibrani 4:12

Ketika seseorang dihadapkan dengan Firman Tuhan maka entah firman itu menjadi janji yang manis ataukah justru menjadi penghakiman bagi orang tersebut. Mengapa? Karena firman yang diperdengarkan memberikan suatu realita tentang keadaan kita. Di hadapan Tuhan, kita benar-benar telanjang dan tidak ada yang dapat disembunyikan, termasuk hal yang paling ditutup-tutupi atau hal yang paling tidak kita sadari. Setelah firman yang aktif itu dinyatakan dan setelah Tuhan itu diberitakan, kita diperhadapkan pada pilihan yang sanggup untuk mengubahkan diri seorang manusia. Kita bisa menolak firman dan tidak peduli akan panggilan taat kepada Tuhan sehingga penolakan itu hanya akan mengubah kita semakin menjadi manusia batu yang tidak peka akan kehendak Tuhan hingga pada suatu titik nanti kita menyesalinya. Atau kita menerima firman itu dan mengamininya di dalam wujud ketaatan. Mungkin saja di dalam menjalankannya ada kesulitan tetapi anugerah Tuhan cukup untuk menjalankan itu. Dan pada akhirnya oleh karena ketaatan setiap hari itu, kita diubahkan menjadi manusia yang bergantung sepenuhnya kepada Tuhan dan percaya dengan kokoh bahwa di suatu saat nanti ketika kita menua Tuhan-lah yang memelihara kita.

-lo-