Renungan Harian 23 Juni 2022

Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka. 

Efesus 4:17-18 

Dalam bagian ini Paulus menekankan beberapa hal yang tidak boleh lagi ada sebagai orang yang sudah di dalam Tuhan. Salah satunya adalah tentang ‘pikiran yang sia-sia.’ Kata ‘sia-sia’ disini biasa digunakan untuk para penyembah berhala dan kepada orang yang hidup jauh dari Allah yang benar. Orang yang tidak mengenal Allah ini meskipun mereka melihat akan perbuatan ajaib yang Tuhan lakukan, tetapi mereka juga tetap menyembah kepada berhala. Orang-orang seperti itu pikirannya sia-sia, tidak mampu melihat kebenaran meskipun kebenaran tersebut telah nyata ditunjukkan dihadapan mereka.

Perintah yang diberikan kepada jemaat di Efesus ini juga berlaku untuk setiap kita orang percaya. Kita telah membaca firman dan menyaksikan kasih setia Tuhan, sehingga seharusnya kita tidak hidup seperti orang yang tidak mengenal Allah yang memiliki pikiran yang sia-sia, yang menyembah kepada berhala. Berhala dapat berupa materi, jabatan, nama baik, atau segala sesuatu yang kepadanya kita memiliki persekutuan erat, bergantung dan tidak rela melepaskannya.

Kepada apa/siapa pikiran kita terarah, menunjukkan apa/siapa sebenarnya Allah kita.

-kri-