Renungan Harian 20 Desember 2021

Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah. Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul.

Kis 5:1-2

Kisah ini sangat kontras dengan kisah Yusuf atau Barnabas. Kisah yang sagat popular kita dengar bagaimana sepasang suami dan osteri mencoba mengkelabui Tuhan di hadapan para rasul dan jemaat. Sepasang suami isteri ini adalah orang Kristen yang nanggung-nanggung. Kalau dalam istilah lain “orang Kristen yang suam-sam kuku”.

Mereka mengaku percaya Tuhan, tetapi hidupnya tidak mencerminkan hal itu. Sepintas terlihat dari sikap beribadah dan pelayanan bahwa mereka orang Kristen, tetapi ketika diteropong lebih jelas lagi dengan teropong Tuhan, kedapatan bahwa hati mereka tidak ada pada Tuhan. Hati mereka terpaku pada materi yang di dapatkan dari hasil penjualan tanah. Mereka memberi persembahan bukan dengan motif yang benar. Seharusnya semua diberikan kepada Tuhan. Mereka menahan hasilnya sebagian. Mereka menahan berkat Tuhan yang harusnya disalurkan kepada saudara-saudara seiman. Mereka menghambat pekerjaan Tuhan dan mereka mencuri bagian Tuhan.

Ananias punya motif yang tidak benar. Dan motif ini diketahui oleh isterinya. Sayangnya isterinya bukan menegur suaminya, malahan ikut melakukan hal yang sama. Ananias dan Safira adalah contoh orang Kristen yang tidak mengalami perubahan konsep apapun di dalam hidupnya. Mari menelisik diri kita dan berjaga-jaga agar kita tidak memiliki spirit Ananias dan Safira dalam hidup pelayanan kita. Amin.

-es-