Renungan Harian 19 Juli 2022

Orang-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki.

Kisah 4:2,4 

Pengajaran Petrus dan Yohanes membuat para imam, orang saduki dan pengawal Bait Allah marah besar. Tetapi pada saat yang sama juga membuat lima ribu orang yang mendengar menjadi percaya. Berita Injil bukanlah berita yang enak didengar buat semua orang. Bahkan banyak orang yang ingin membungkam berita Injil. Tetapi berita Injil adalah kebenaran yang tidak dapat dihindari oleh siapapun juga. Para imam dapat memenjarakan Petrus dan Yohanes, mereka dapat sementara tidak melihat Petrus dan Yohanes mengajar, tetapi mereka tidak dapat menghindari penghakiman Tuhan atas ketidakpercayaan mereka terhadap berita Injil.

Beberapa puluh tahun setelah peristiwa diatas, Yohanes berdasarkan wahyu dari Tuhan, menuliskan Kitab Wahyu. Melalui Kitab Wahyu, Tuhan ingin memberikan kekuatan kepada setiap orang percaya untuk tidak berkecil hati terhadap kesulitan bahkan aniaya yang dihadapi pada saat menyampaikan berita Injil. Tuhan tidak pernah menjanjikan hidup enak untuk setiap pengikut Kristus, tetapi Tuhan memastikan bahwa berita Injil adalah kebenaran, dan Tuhan juga memastikan bahwa Dia yang memegang hari esok, tidak pernah ingkar janji.

-kri-