Renungan Harian 18 Januari 2024

Maka berkatalah Ia kepada mereka: “Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah disini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaum!” 24) Dan kata-Nya lagi, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.”

Lukas 4:23-24

“Tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.” Hal ini dialami juga oleh Tuhan Yesus ketika Ia melayani di kota tempat Ia dibesarkan, Nazareth. Seolah semua orang sudah begitu dekat dan menganggap Dia sebagai orang yang setara , bahkan mungkin dianggap lebih muda, apalagi berasal dari keluarga sederhana dan dari golongan bawah.

Pernyataan ini, sebenarnya menyiratkan sesuatu yang besar, yaitu cara pandang dan cara nilai seseorang bisa begitu berbahaya dan merugikan. Ketika orang-orang yang seharusnya bisa mendapat kemungkinan berkat yang paling besar dan limpah, karena mereka begitu dekat dan hidup bersama Tuhan Yesus, mereka justru gagal mendapat karena sudah dirusak oleh cara pandang yang salah.

Orang-orang Nazareth terbawa oleh cara mereka memandang orang seperti orang dunia pada umumnya. Mereka menghina mereka yang lebih muda, mereka menghina orang yang lebih miskin. Mereka tidak bisa melihat bahwa menilai orang justru bukan dari usia atau uangnya, tetapi dari bijaksananya. Hanya orang yang bisa menilai orang berdasarkan bijaksananya yang akan mendapat bijaksana tertinggi dalam hidupnya.

-ss-