Renungan Harian 16 Mei 2023

Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.

Yakobus 1:26

Implikasi lain dari mendengar dan taat adalah kemampuan untuk mengekang lidah. Seseorang bisa dapat dengan mudah menunjukkan kesalehan luar dengan ritual ibadah, persembahan, dan bahkan pelayanan. Tetapi Yakobus memperingatkan bahwa kesuksesan kita di dalam mendengar dan melakukan firman Tuhan dimulai dari pengendalian diri, terutama dalam berkata-kata.

Kita mungkin seringkali berpikir bahwa kesalehan seseorang dapat diketahui dari seberapa rohani kata-kata yang ia keluarkan. Tetapi di sini Yakobus justru mengatakan bahwa kerohanian seseorang bukan dilihat seberapa banyak ia dapat berkata-kata melainkan seberapa banyak perkataan yang dapat ditahannya.

Yakobus sangat realistis dan praktikal dalam hal ini. Ketaatan dan kerohanian sejati tidak harus ditunjukkan dengan pergi ke daerah pelosok untuk mengabarkan Injil atau menjual harta demi memberikan janji iman. Mulailah dengan hal yang sederhana: seberapa baik kita dapat menundukkan lidah kita di bawah aturan-aturan firman Tuhan?

-cl-