Renungan Harian 16 Januari 2022

Firman TUHAN yang datang kepada Mikha, orang Moresyet, pada   zaman Yotam, Ahas dan Hizkia, raja-raja Yehuda, yakni berkenaan dengan yang   dilihatnya tentang Samaria dan Yerusalem.  (2)  Dengarlah, hai bangsa-bangsa   sekalian! Perhatikanlah, hai bumi serta isinya! Biarlah Tuhan ALLAH menjadi saksi terhadap kamu, yakni Tuhan dari bait-Nya yang kudus.

Mic 1:1-2

Konteks nubuat Mikha adalah sesaat setelah Raja Sargon menghancurkan Israel (Kerajaan Utara) dalam perjalanannya untuk melawan Mesir. Saat itu kegentaran besar dirasakan oleh orang Yehuda (Kerajaan Selatan) yang hanya dua setengah suku.

Mikha muncul membawa berita dari Tuhan untuk meminta orang Yehuda sadar akan dosa mereka. Israel telah berdosa, yang akibatnya Samaria dihabisi oleh Allah. Penaklukan dan penawanan Samaria ini (Kerajaan Utara) seharusnya menjadi pelajaran dan peringatan penting bagi orang Yehuda bahwa Allah tidak main-main dan akan menghukum umat-Nya yang melawan dan mengkhianati Allah dengan dosa-dosa mereka. Tetapi sejarah menunjukkan bahwa orang Yehuda tidak bertobat, dan akhirnya mengalami nasib yang sama yaitu ditaklukkan oleh Raja Nebukadnezar II dan ditawan ke Babel.

Hal ini kembali menjadi peringatan akan setiap kita, ketika kita melangkah di tahun yang baru ini, apakah kita akan bertindak setia kepada Tuhan atau melawan Dia? Marilah kita gentar dan mau setia kepada Allah.

-ss-