Renungan Harian 15 Juli 2023

“Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku di dalam TUHAN, dan sampailahdoaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus.”   

Yunus 2:7    

Ketidaktaatan Yunus kepada panggilan Tuhan akhirnya membawa dia berada di dalam perut ikan. Meski demikian, pada akhirnya Yunus menyadari kesalahan yang dia perbuat di hadapan Tuhan. Kesadaran Yunus akan kesalahannya ini membawa dia untuk berdoa kepada Tuhan. Keberadaannya di dasar lautan dan di dalam perut ikan tidak menghalangi Yunus untuk beroda, karena dia percaya bahwa hal tersebut tidak dapat menghalangi kehadiran Tuhan. Hal ini tampak di dalam doa Yunus yang penuh dengan keyakinan bahwa doanya sampai kepada Tuhan di dalam bait-Nya yang kudus.

Dalam kehidupan kita sebagai umat Tuhan, tidak jarang kita dibawa ke tempat dan kondisi yang tidak kita kehendaki. Bahkan sering kali kita dibawa ke dalam keadaan yang paling terpuruk. Meski demikian tempat dan keadaan yang demikian tidak dapat menghalangi kita dari persekutuan dengan Tuhan. Justru di dalam keadaan tersebut doa menjadi hal terbaik yang dapat kita lakukan. Kiranya keadaan yang paling terpuruk tidak menghentikan doa kita, sebaliknya biarlah doa yang membawa kita keluar dari keterpurukan.

-dk-