Renungan Harian 15 Juli 2022

Mereka membawa keduanya dan menghadapkan mereka kepada   Mahkamah Agama. Imam Besar mulai menanyai mereka, katanya: “Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam Nama itu. Namun ternyata, kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu dan kamu hendak menanggungkan darah   Orang itu kepada kami.”

Kis 5:27-28 

Imam Besar dengan lugas mengatakan bahwa mereka melarang para rasul untuk mengajar dalam Nama itu. Dari sini kita mengetahui bahwa (1) larangan itu datang dari Imam Besar dan pengikutnya. (2) merekalah yang menyebabkan para rasul masuk penjara dan mengalami banyak kesulitan. (3) mereka membenci Yesus dan ajaran-Nya. Ini terlihat dari cara Imam Besar menyebut Yesus. Dia enggan menyebut nama Yesus, dan lebih memilih menggunakan kata “Nama itu dan Orang itu”.

Mengapa para imam melarang para rasul mengajar dalam nama Yesus? Karena mereka mengetahui bahwa seluruh Yerusalem telah mengetahui ajaran Yesus dan banyak yang menerima ajaran tersebut. Tetapi mengapa dilarang? Karena ajaran Yesus adalah ajaran Kebenaran dan Yesus adalah Kebenaran itu sendiri. Ketika ajaran Yesus viral, maka dengan sendirinya umat akan tahu bahwa yang mereka terima dari para imam selama ini adalah bukan kebenaran, tetapi kebohongan dan kesesatan.

Saudara, di tengah pandemi ini, banyak dis-informasi yang kita anggap kebenaran telah mempengaruhi iman dan arah hati kita. Dan dalam dunia media sosial, kebenaran sangat mudah untuk dihilangkan ketika robot pencari fakta bekerja 24 jam untuk menutup kebenaran itu. Masih adakah hati seperti para rasul untuk menyatakan kebenaran sekalipun penjara adalah reward atas tindakan iman kita?

-es-