Renungan Harian 15 April 2023

Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu. dan Ia berfirman: “Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana. Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing,”  Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu.

Kejadian 11:4-8       

Menara yang puncaknya sampai ke langit tidak hanya berbicara tentang tinggi bangunan. Langit bisa berarti literal, tetapi juga bisa berarti surga atau tempat kediaman Tuhan. Maka, menara Babel berbicara tentang manusia yang mencoba untuk mencapai Tuhan dengan cara mereka sendiri.

Tuhan tidak berkenan dengan cara manusia mencari Tuhan. Tuhan bukan tidak ingin ditemui, melainkan Dia Sendiri mau dan ingin agar umat-Nya menemui-Nya (Yes 55:6). Dalam Perjanjian Lama, Tuhan menetapkan dan mengajarkan cara-cara untuk menemui-Nya. Kemudian dalam Perjanjian Baru, Tuhan Yesus Sendiri mengatakan bahwa satu-satunya cara menemui Allah Bapa adalah melalui Diri-Nya (Yoh 14:6). Sebab Dialah korban yang dimaksud dalam Perjanjian Lama yang memperkenan Allah (Ef 5:2). Hanya di dalam Yesus Kristus saja kita dapat bertemu dengan Bapa.

Hanya oleh anugerah dalam Kristus Yesus kita dapat bertemu dengan Bapa. Kristus turun menebus dosa kita di kayu salib, demi agar kita bisa berdamai kembali dengan Bapa.

-sn-