Renungan Harian 10 Oktober 2023

“Ingatlah akan firman yang Kaupesan kepada Musa, hamba-Mu itu, yakni: Bila kamu berubah setia, kamu akan Kucerai-beraikan di antara bangsa-bangsa. (9) Tetapi, bila kamu berbalik kepada-Ku dan tetap mengikuti perintah-perintah-serta melakukannya, maka sekalipun orang-orang buanganmu ada di ujung langit, akan Kukumpulkan mereka kembali dan Kubawa ke tempat yang telah Kupilih untuk membuat nama-Ku diam di sana.”

Neh 1:8-9  

Ini adalah doa Nehemia setelah dia mendengar kesusahan besar dari saudara-saudara di Yerusalem. Nehemia yang mendapatkan pekerjaan yang nyaman di pembuangan sebagai juru minum raja, tertunduk merendahkan diri mengaku dosa. Mewakili bangsanya, Nehemia bersyafaat kepada Allah yang bertindak berdasarkan Friman-Nya.  Dia mengakui bahwa kesengsaraan mereka adalah karena kefasikan mereka sendiri. Kesengsaraan mereka adalah kewajaran, hukuman yang adil bagi Nehemia yang sebelumnya sudah diperingatkan oleh Allah sendiri. Namun janji yang indah yang lain yang Allah juga sampaikan adalah bahwa Allah tidak menahan belaskasihan-Nya kepada orang yang lekas-lekas berbalik kepada Allah. Allah akan memulihkan keadaannya. Dalam keadaan susah seseorang bisa dengan mudah datang kepada Allah, namun sering lupa hal yang paling penting yakni mengaku dosa, sehingga merasa bahwa kelepasan adalah hak, bukan belaskasihan Allah.

-sn-