Renungan Harian 09 Agustus 2023

“Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, bergitu pula orang berdosa didalam perkumpulan orang benar. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.”

Mazmur 1:4    

Pemazmur dalam bagian awal sekaligus yang menjadi inti seluruh kitab Mazmur membandingkan dua kelompok manusia: kelompok orang benar dan kelompok orang fasik. Orang benar bukan orang yang dicatat tidak pernah membuat kasalahan, tetapi orang benar karena dia menyukai Taurat dan teguran Tuhan. Baginya, kebenaran yang paling pahit sekalipun tentang dirinya itu membebaskannya, sehingga dia meminta Tuhan menyelidiki hatinya dalam kitab Mazmur 139:23. Akibatnya, dia hidup memberi buah dan tidak gentar terhadap hari penghakiman Tuhan karena kepastian akan belaskasihan Tuhan (Maz 18:19).

Jika orang benar menyukai dan memikirkan Taurat Tuhan, maka orang fasik adalah kebalikannya. Orang fasik tidak menyukai hukum Tuhan dan tidak tahan terhadap teguran-Nya. Mereka akan berteriak-teriak protes, ketika kebenaran dibukakan dan kejahatan mereka ditelanjangi oleh terang orang benar. Hidup sibuk membenarkan diri di hadapan Taurat Tuhan, sehingga tidak ada jalan lain, selain menuju kebinasaan. Betapa berbedanya karakter orang fasik dan akhir hidupnya dari orang benar.

-sn-