Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
Filipi 4:4
Ayat ini ditulis oleh Rasul Paulus ketika dia mendekam di balik jeruji besi, tepatnya pada saat menunggu eksekusi hukuman mati. Saat dimana Paulus menyadari waktu hidup dan pelayanannya sudah hampir berakhir.
Pada saat yang bersamaan juga terjadi perpecahan di antara pemimpin gereja Efesus. Ketegangan muncul di jemaat yang sangat diharapkan oleh Paulus untuk menjadi pusat dari pelayanan Kristen di masa depan.
Hati Paulus sangat galau dan khawatir, namun akhirnya Paulus memutuskan untuk berserah kepada Tuhan, berpikir secara benar dan bersukacita. Hal ini dapat menjadi teladan bagi umat Kristen yang tengah menghadapi badai kehidupan.
Serahkanlah segala kekuatiran kita pada Tuhan dan bersukacitalah di dalam Tuhan.
-har-