Renungan Harian 04 Oktober 2022

Lalu orang Israel berseru kepada TUHAN, maka TUHAN membangkitkan bagi mereka seorang penyelamat yakni Ehud, anak Gera, orang Benyamin, seorang yang kidal. Dengan perantaraannya orang Israel biasa mengirimkan upeti kepada Eglon, raja Moab.”

Hakim-hakim 3:15 

Salah satu hakim yang dipakai oleh Allah untuk menyelamatkan Israel adalah Ehud. Ehud adalah seorang yang Kidal (Kiri dari lahir). Hal ini sebenarnya bukan kelebihan, karena di dalam Alkitab, ada beberapa isitilah yang mengaitkan antara Allah dan tangan kanan. Misalnya di tangan kanan Allah ada hikmat, kuasa, keadilan, tangan kanan Allah yang membawa kemenangan, dst. Namun waktu Israel ditindas, Allah justru mengirim Ehud yang tangan kanannya sangat lemah. Tangan kanannya cacat, tidak berfungsi. Ehud juga bukan orang yang gagah perkasa seperti Simson, Gideon, dan hakim yang lain.

Hal inilah yang membuat dia tidak dipandang oleh Eglon sebagai lawan yang mematikan, dia juga tidak dipandang orang Israel sebagai pangglima perang yang hebat, dia hanyalah seorang pengantar upeti. Namun ternyata dibalik kelemahan Ehud, Allah memakai dia, Allah memakai dia menjadi hakim yang membebaskan Israel dari penindasan Raja Eglon. Cara Allah bekerja, tidak bisa diikat dengan satu metode atau cara, Allah bisa bekerja memakai siapa saja. Allah bisa bekerja melalui orang-orang yang memiliki banyak kelebihan, namun Allah juga bisa bekerja melalui kita yang penuh kelemahan. Relakah kita dipakai oleh Allah untuk menjalankan rencananya?

-sat-