Renungan Harian 03 Oktober 2022

“Ingatlah akan sengsaraku dan pengembaraanku, ….” Tetapi …   aku akan berharap: Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya   rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! “TUHAN adalah   bagianku,” … sebab itu aku berharap kepada-Nya. TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, …. Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN.”

Ratapan 3:19-26 

Meskipun Yerusalem begitu sengsaranya dihukum Allah, namun Allah Sang Rahmat senantiasa merahmati umat-Nya itu dari waktu ke waktu tanpa berkesudahan, bahkan diri-Nya sendiri pun Ia karuniakan kepada mereka. Umat yang sedang dihukum namun tetap menerima rahmat dan diri Allah sendiri? Tidak masuk akal, bukan? Namun itulah realitasnya. Ia menghendaki umat-Nya yang tersesak itu senantiasa menantikan dan berharap sepenuhnya hanya kepada Dia, karena Ia baik adanya dan akan menolong mereka pada waktu-Nya.

Jika kita ada di tempat mereka sekarang ini, sungguh tidak mudah untuk hanya berharap kepada Allah saja agar Dia melepaskan kita, tanpa daya dan upaya kita sendiri, bukan? Marilah kita senantiasa berharap—dan hanya berharap—kepada Allah Sang Rahmat itu saja.

-san-