Renungan Harian 04 Februari 2022

Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran TUHAN; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.

Mazmur 84:3

Matthew Henry percaya bahwa Mazmur 84 ini ditulis oleh Daud ketika ia terpaksa melarikan diri karena pemberontakan Absalom. Tetapi jelas yang menjadi kerinduan utama Daud bukanlah bagaimana ia mendapatkan kembali takhtanya tetapi bagaimana ia bisa kembali bersekutu dengan Tuhan di pelataran-pelataran Tuhan, tidak hanya secara fisik tetapi seluruh aspek keberadaan dirinya rindu untuk menikmati Allah yang hadir dalam ibadah-ibadah.

Kerinduan ini digambarkan dengan membandingkan dirinya yang saat itu dalam pelarian (yang tentu sulit untuk beribadah) dengan burung-burung yang dalam Mazmur ini dia gambarkan mendapatkan sarang di tempat-tempat yang berdekatan dengan mezbah Allah (ay.4). Daud menyatakan keyakinannya bahwa orang-orang yang merindukan ibadah-ibadah di hadapan Tuhan adalah orang-orang yang berbahagia karena kekuatan mereka ada di dalam Tuhan, sehingga mereka terus maju untuk beribadah bahkan ketika melewati lembah-lembah duka karena mereka merasakan penghiburan yang disediakan Allah.

Di tengah keadaan yang buruk saat ini, sungguhkah persekutuan dengan Allah dan menikmati Dia dalam ibadah-ibadah tetap menjadi kerinduan terbesar kita?

-hes-