Renungan Harian 02 September 2023

“Mengapa aku tidak mati waktu lahir, atau binasa waktu aku keluar dari kandungan?”

Ayub 3:11  

Mengapa Tuhan perlu memberikan contoh kehidupan tokoh-tokoh di dalam Alkitab? Tentu saja agar sebagai umat-Nya kita dapat belajar dari teladan mereka. Namun tidak jarang hal yang dicatat adalah hal-hal yang negatif. Hari ini kita akan melihat salah satunya. Hari kelahiran adalah salah satu hari yang membahagiakan, bahkan tidak jarang kita melakukan perayaan saat berulang tahun, karena ini adalah hari yang penting untuk diingat. Namun Ayub dalam perenungan akan hidupnya yang penuh musibah justru menyesali hari kelahirannya. Dia melihatnya menjadi sesuatu yang begitu gelap.

Hal ini sungguh kontras dengan kita yang bersukacita merayakan ulang tahun. Apakah karena hidup kita lebih baik dari Ayub? Iman kita lebih hidup dibanding Ayub? Tentu saja tidak bukan. Hal ini terjadi karena saat itu Ayub berada dalam titik terendah hidupnya yang seolah tidak berpengharapan, dan dalam keadaan seperti ini  dia merindukan terang pengharapan Tuhan menyinarinya. Ayub dalam bagian ini masih terus mencari Tuhan. Puji syukur kepada Tuhan yang tidak pernah meninggalkan umat-Nya. sekalipun dalam titik terendah hidup umat-Nya dan dalam lembah bayang-bayang maut, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita.

-ih-