Renungan Harian 02 Desember 2022

Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.

Kis 5:41   

Ketika sebuah produk dihasilkan dan akan diluncurkan ke pasar, produsen biasanya melakukan uji kelayakan kepada produk tersebut. Tujuannya untuk mengukur kesiapan produk tersebut dalam bersaing di pasar bisnis. Salah satu proses uji layak adalah mengukur tingkat ketahanan produk tersebut dengan membuat simulasi dalam sebuah kondisi atau situasi yang “tidak ideal” dan penuh resiko. Jika produk itu lulus uji kelayakan, maka produk tersebut akan siap bersaing di pasar bisnis. Tentu saja inventor sangat bangga dan optimis terhadap pencapaiannya atas produk tersebut.

Pada kisah ini, ketika para rasul dilepaskan, perasaan mereka sangat gembira. Mereka telah melewati situasi-situasi “tidak ideal dan penuh resiko” di dalam pelayanan mereka. Kegembiraan itu datang karena mereka telah melewati uji kelayakan sebagai rasul Kristus yang menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.

Jika para rasul begitu bahagia atas kelayakan menderita tersebut, dapatkah kita membayangkan betapa bahagia dan bangganya Kristus dan Bapa melihat “pencapaian spiritual” dari para rasul? Jika kita belum pernah segembira para rasul ini dan ingin segembira mereka, mari kita meminta kepada Tuhan agar diberikan kesempatan memiliki karunia menderita itu. Mintalah kepada Tuhan maka Dia akan memberikannya. Amin.   

-es-