Ayub Mengutuki Kelahirannya

Pdt. Sutjipto Subeno

Eksposisi : Ayub 3:1,20,26.

Kalimat pertama di dalam pasal 3:1 adalah sesudah itu Ayub mengutuki hari kelahirannya. Saudara, apakah sesudah itu? Kalau dikatakan sesudah itu maka apa yang terjadi sebelumnya? Yang terjadi sebelumnya adalah tujuh hari penuh empati. Temanteman Ayub dari berbagai tempat yang jauh datang untuk duduk merenung bersama Ayub dan tidak memberikan satu kalimat pun kepadanya. Banyak orang menganggap this is a very positive way dalam menghibur orang berduka. Tetapi kalau kita perhatikan, kitab Ayub membuka rahasia yang sama sekali berbeda. Justru efek dari tujuh hari diam dan merenung adalah Ayub bukan bersyukur malah kemudian mengutuk. Ketika saya mempelajari kalimat sambung “sesudah itu”, itu merupakan konektivitas dari sebelumnya menuju sesudahnya. Buat saya ini adalah sebab-akibat. What happened? Ada apa sesungguhnya? Pada saat anda duduk bersama Ayub dan ketiga temannya, apa yang akan anda renungkan? Saya mencoba menebak beberapa hal. Pertama, bagaimana bila kita mengalami penderitaan seperti Ayub? Kenapa saya bisa mencapai kesimpulan ini? Karena itulah yang pertama kali keluar dari mulut Ayub, yaitu dia mengutuki hari kelahirannya…