Renungan Harian 3 Juni 2023

Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: “Abraham,” lalu sahutnya, “Ya, Tuhan.” Firman-Nya: “Ambilah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.”

Kejadian 22: 1-2   

Kitab Kejadian mengisahkan bagaimana TUHAN masuk dalam relasi dengan manusia diawali dengan menciptakan manusia seturut gambar dan rupa-Nya. Bahkan setelah kejatuhan manusia dalam dosa, TUHAN melanjutkannya melalui kovenan yang diadakan-Nya dengan Abraham: TUHAN akan menjadi Allah bagi Abraham, sebaliknya Abraham dan keturunannya akan menjadi umat TUHAN. Namun pada bagian ini, janji itu seolah-olah akan dihancurkan oleh TUHAN sendiri dengan meminta agar Ishak, anak perjanjian itu dikorbankan. Dalam catatan selanjutnya, tanpa ragu, Abraham mengambil anaknya itu untuk menjadi korban bakaran bagi TUHAN.  

TUHAN terkadang meminta kita untuk mengerjakan hal paling sulit. Mengapa? karena TUHAN ingin umat-Nya untuk melayani-Nya semata-mata karena TUHAN sendiri, bukan karena keuntungan atau manfaat yang dapat TUHAN berikan. Ketaatan demikian menyenangkan hati TUHAN. Jadi, mari kita menyiapkan hati untuk mentaati Dia bahkan pada masa-masa sulit yang mungkin akan datang.

-sn-